Setiaphari hanya berbaring di tempat tidur. Tidak mau mengerjakan apa pun termasuk mengurus Lani, putriku yang berusia 3 tahun anak kami satu-satunya. Untung ada ibu mertuaku yang memutuskan tinggal bersama kami setelah Neni menjalani operasi. Dan karena ibu mertuaku itulah segala pekerjaan rumah menjadi beres termasuk memasak dan mengurus Lani. Kisahnyabegini, kira-kira enam bulan yang lalu aku mendengar cerita kalau suamiku ada hubungan gelap dengan seorang guru di sekolahnya. Suamiku juga seorang guru di sekolah menengah di kampungku. Dia lulusan perguruan tinggi lokal sedangkan aku cuma seorang guru pembantu. Tanpa mencek lebih lanjut kebenarannya, aku langsung. Kadangsetiap ada kesempatan, aku dapat melihat payudara ibuku yang sedang asik menyusui adikku yang masih bayi. Ibuku bernama Risa masih berumur 33 tahun karena ibuku menikah muda waktu umurnya masih 17 tahun, sedangkan ayahku saat ini berusia 41 tahun berbeda 8 tahun dari ibuku dan sedang sibuk-sibuknya dengan proyeknya sehingga kadang pulang larut malam atau bahkan tidak pulang karena ada CERITASEX, CERITA DEWASA, CERITA MESUM, CERITA LESBY, CERITA GAY, FOTO BUGIL, VIDEO BOKEP Unknown [email protected] Rajin tolong cikgu Sambil makan, seperti biasa kami ngobrol Cerita Sek Ku Perkosa Ibu Tak sampai situ, ada juga para wanita yang kerap dijadikan budak seks di barak tentara dalam benteng itu Sekilas perkenalan diri saya, saya Kamis 19 Maret 2015. Cerita Dewasa: Ngentot Dengan Pembantu - Aku ingin menceritakan pengalamanku ketika ngentot pertama kali dengan pembatu rumah tangga. Benar-benar pengalaman tak terlupakan, silahkan saja dibaca pada cerita dewasa bersetubuh dengan pembantu dibawah ini. Kisahku mungkin biasa saja, yakni tentang prt (pembantu rumah tangga BywC. inCerita panas Ini diawali dari ingatanku waktu dulu masih sekolah, pasti ada saja salah satu guru yang menjadi favorit, Mungkin banyak juga yang memfavoritkan ibu guru, apalagi ibu guru cantik, dan suka berpenampilan seksi, jadi pengen ngentot ibu guru kan, dari awalnya menghayal sampailah pada onani , okelah ini adalah cerita dewasa tentang pengalaman murid yang bisa bercinta dengan ibu guru nya sendiri, cerita sex hot dan mungkin akan membuat anda senat senut. Mungkin . bukan cerita seks ibu dosen, tapi cerita seks ibu siswa sebuah SMU Swasta, aku bukanlah murid yang pintar tapi juga tidak bodoh-bodoh amat. Biasa-biasa saja. Tidak bisa dibanggakan. Yang bisa aku banggakan adalah wajahku yang ganteng dengan bentuk tubuh yang atletis. Tinggi jangkung dan berat yang seimbang. Dan paling aku banggakan adalah ukuran kemaluanku yang luar biasa besarnya, panjangnya 22 cm dengan diameter 5 cm. Membuat iri teman Doni, cukup terkenal di sekolahku. Mungkin karena aku bandel dan sering berganti-ganti cewek. Banyak teman sekolahku yang pernah aku tiduri. Mereka tergila-gila setelah menikmati jalan tolku yang luar biasa dan tahan lama kalau itu, setelah semua pelajaran selesai aku bergegas pulang kerumah. Semua buku-buku sudah kumasukkan kedalam tas. Kustart sepeda motorku menuju jalan raya. Tapi di tengah perjalanan aku baru ingat, pulpenku tertinggal di dalam kelas. Dengan tergesa-gesa aku balik lagi ke sekolahku. Setelah mengambil kembali pulpenku, aku berjalan lagi menuju parkir sepeda motorku. Untuk mencapai tempat parkir, aku harus melewati ruangan melewati ruangan guru-guru, aku mendengan suara mendesah-desah disertai rintihan-rintihan kecil. Aku penasaran dengan suara-suara itu. Aku mendekati pintu ruangan, suara-suara itu semakin keras. Aku semakin penasaran dibuatnya. Kubuka pintu ruangan, dengan berjalan mengendap-endap, aku mencari tahu darimana datangnya suara-suara itu. Begitu mendekati ruangan Bu siska, aku terkejut. Disana kulihat Bu Siska, guru bahasa Inggrisku yang telah setahun menjanda, sedang bercumbu dengan Pak Rio, guru olahragaku, dalam posisi mereka saling kecup. Lidah mereka saling sedot. Tangan Pak Rio meremas-remas pantat Bu Siska yang padat, sedangkan tangan Bu Siska melingkar dipinggang Pak Rio. Mereka yang sedang asik tak tahu akan kehadiranku. Aku mendekati arah mereka. Aku membungkukkan badan dan bersembunyi dibalik meja, mengintip mereka dari jarak yang sangat menyudahi bercumbu, kemudian Pak Rio duduk dipinggir meja, kakinya menjuntai kelantai. Bu Sisca berdiri didepannya. Bu siska mendekati Pak Rio, dengan buasnya dia menarik celana panjang Pak Rio. Tak ketinggalan celana dalam Pak Rio juga diembatnya. Hingga Pak Rio setengah telanjang. Bu Siska menguru-urut jalan tol Pak Rio. jalan tolnya yang tidak begitu besar, sedikit demi sedikit menegang. Bu Siska membungkukkan tubuhnya, hingga wajahnya pas diatas selangkangan Pak Rio. jalan tol Pak Rio diciuminya.“Isep.. sayang.. isep.. jalan tolku” suruh Pak Siska tersenyum mengangguk. Dia mulai menjilati kepala jalan tol Pak Rio. Terus turun kearah pangkalnya. Bu Siska sangat pintar memainkan lidahnya dijalan tol Pak Rio.“Oohh.. enakk.. sayang.., truss.., truss”.Pak Rio mengerang ketika Bu Siska mengulum jalan tolnya. Seluruh batang jalan tol Pak Rio masuk kemulutnya. jalan tol Pak Rio maju mundur didalam mulut Bu Siska. Tangan Bu Siska mengurut-urut buah pelirnya. Pak Rio merasakan nikmat yang luar biasa. Matanya merem melek. Pantatnya diangkat-angkat. Aku sangat terangsang melihat pemandangan itu. Kuraba-raba jalan tolku yang menegang. Kubuka retsleting jalan tolku dengan tanganku. Birahiku memuncak. Ingin rasanya aku bergabung dengan mereka, tapi keinginan itu kutahan, menunggu saat yang belas menit berlalu, Pak Rio menarik dan menjambak kepala Bu Siska.“Akhh.., akuu.. mauu.., ke.. keluar sayang” Pak Rio menjerit histeris.“Keluarin aja sayang, aku ingin meminumnya” sahut Bu Siska tak mempedulikannya. Semakin cepat dikulumnya jalan tol Pak Rio dan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal jalan tol Pak Rio seirama kocokan mulutnya. jalan tol Pak Rio berkedut-kedut, otot-ototnya crott! crott! crott! Pak Rio menumpahkan spermanya didalam mulut Bu Siska. Bu Siska meminum cairan sperma itu. jalan tol Pak Rio terus dijilatinya, hingga seluruh sisa-sisa sperma Pak Rio bersih. jalan tol Pak Rio kemudian mengecil didalam Rio yang sudah mencapai orgasme kemudian turun dari meja.“Kamu puas sayang dengan serviceku” tanya Bu siska.“Puas sekali, kamu pitar sayang” puji Pak Rio sambil tersenyum.“Gantian sayang, sekarang giliranmu memberiku kepuasan” pinta Bu Siska melepaskan gaunnya, juga pakaian atasnya, hingga dia telanjang bulat. Astaga ternyata Bu Siska tak memakai apa-apa dibalik gaunnya. Aku dapat melihat dengan jelas lekuk tubuh mulusnya, putih bersih, ramping dan sexy dengan buah dada yang besar dan padat, juga bentuk tempenya yang indah dihiasi bulu-bulu yang dicukur tipis dan Siska kemudian naik keatas meja, kakinya diselonjorkan kelantai. Pak Rio mendekatinya. tempe Bu Siska diusap-usp dengan tangannya. Jari-jarinya dimasukkan, mencucuk-cucuk tempe Bu Siska. Bu Siska menjerit nikmat.“Isep sayang, isep tempeku sayang” pinta Bu Siska Rio menurunkan wajahnya mendekati selangkangan Bu Siska. Lidahnya dijulurkan ketempe Bu Siska. Disibaknya bibir tempe Bu Siska dengan lidahnya. Pak Rio mulai menjilati tempe Bu Siska.“Oohh.. truss.. sayang.., jilatin terus.., akhh” Bu Siska Rio dengan lihainya memainkan lidahnya dibibir tempe Bu Siska. Dihisapnya tempe Bu Siska dari bagian luar kedalam. tempe Bu Siska yang merah dan basah dicucuk-cucuknya. Kelentitnya disedot-sedot dengan mulutnya.“Oohh.., enakk.., truss.., truss.., sayang” jerit Bu seluruh bagian tempe Bu Siska dijilati Pak Rio. Tanpa sejengkalpun dilewatinya.“Akkhh.., akuu.. mauu.. ke.. keluar.. sayang” erang Bu berkedut-kedut. Otot-otot tempenya menegang. Dijambaknya rambut Pak Rio, dibenamkannya keselangkangannya.“A.. akuu.., keluarr.., sayang” Bu Siska menjerit histeris ketika mencapai orgasme. tempenya sangat basah oleh cairan spermanya. Pak Rio menjilati tempenya hingga bersih.“Kamu puas Sis?” tanya Pak Rio ********“Belum! Entot aku sayang, aku ingin merasakan jalan tolmu” pinta Bu Siska.“Maaf Sis! Aku tak bisa, aku harus pulang”.“Nanti istriku curiga, aku pulang sore” sahut Pak Rio menolak.“Kamu pengecut Rio! Dikasih enak aja takut!” kata Bu Siska meredup, memohon pada Pak Rio. Pak Rio tak mempedulikannya. Dia mengenakan celananya, kemudian berlalu meninggalkan Bu Siska yang menatapnya sambil kesempatanku! Pikirku dalam hati. Nafsu birahiku yang sudah memuncak melihat mereka saling isap, ingin disalurkan. Setelah Pak Rio berlalu, kudekati Bu Siska yang masih rebahan diatas meja. Kakinya menggantung ditepi meja. Dengan hati-hati aku berjalan mendekat. Kulepaskan baju seragamku, juga celanaku hingga aku telanjang bulat. jalan tolku yang sudah menegang, mengacung dengan bebasnya. Sampai didepan selangkangan Bu siska, tanganku meraba-raba paha mulusnya. Rabaanku terus keatas kebibir tempenya. Dia melenguh. Kusibakkan bibir tempenya dengan tanganku. Kuusap-usap bulu tempenya. Kudekatkan mulutku keselangkangannya. Kujilati bibir tempenya dengan lidahku.“Si.. siapa.., kamu” bentak Bu Siska ketika tahu tempenya kujilati.“Tenang Bu! Saya Doni murid Ibu! Saya Ingin memberi Ibu kepuasan seperti Pak Rio” sahutku penuh Siska tidak menyahut. Merasa mendapat angin segar. Aku semakin berani saja. Nafsu birahi Bu Siska yang belum tuntas oleh Pak Rio membuatnya menerima melanjutkan aktivitasku menjilati tempe Bu Siska. Lubang tempenya kucucuk dengan lidahku. Kelentitnya kusedot-sedot.“Oohh.., truss.. Don.., truss.. isep.. sayang” pintanya setiap jengkal dari tempe Bu siska kujilati. Bu Siska mengerang menahan nafsu birahinya. Kedua kakinya terangkat tinggi, menjepit belas menit berlalu aku menyudahi aktivitasku. Aku naik keatas meja. Aku berlutu diatas tubuhnya. jalan tolku kuarahkan kemulutnya. Kepalanya tengadah. Mulut terbuka menyambut kehadiran jalan tolku yang tegang penuh.“Wow! Gede sekali jalan tolmu!” katanya sedikit terkejut.“Isep Bu! Isep jalan tolku!” Siska mulai menjilati kepala jalan tolku, terus kepangkalnya. Pintar sekali dia memainkan lidahnya.“Truss.. Buu.. teruss.., isepp” aku mengerang merasakan Siska menghisap-isap jalan tolku. jalan tolku keluar masuk didalam mulutnya yang penuh sesak.“Akuu.. tak.., tahann.., sayang! Entot aku sayang” pintanya.“Ya.., ya.. Buu” turun dari meja, berdiri diantara kedua pahanya. Kugenggam jalan tolku, mendekati lubang tempenya. Bu Siska melebarkan kedua pahanya, menyambut jalan tolku. Sedikit demi sedikit jalan tolku memasuki lubang tempenya. Semakin lama semakin dalam. Hingga seluruhnya amblas dan terbenam. tempenya penuh sesak oleh jalan mulai mengerakkan pantatku maju mundur. Klecot!Klecot! Suara jalan tolku ketika beradu dengan tempenya.“Ooh.., nik.. matt.., sayang.., truss” Bu Siska kedua kakinya kebahuku. Aku dapat melihat dengan jelas jalan tolku yang bergerak-gerak maju mundur.“Ooh.., Buu.., enakk.. banget.., tempemu.., hangat” tiga puluh menit aku menggenjotnya, kurasakan tempenya berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.“Akuu.., tak.. tahan.., Don, aku.. mau.. keluarr” jeritnya.“Tahan.. Buu.., aku.. masih tegang” bangun duduk dimeja memegang pinggangku erat-erat, mencakar punggungku.“Akkhh.., akuu.. keluar” Bu Siska menjerit memburu. Dan kurasakan tempenya sangat basah, Bu siska mencapai orgasmenya. Ibu guruku yang sudah berumur 37 tahun menggelepar merasakan nikmatnya yang masih belum keluar, tak mau rugi. Kucabut jalan tolku yang masih tegang. Kuarahkan kelubang anusnya. Kedua pahanya kupegang erat.“Ja,.jangan.., Don” teriaknya ketika kepala jalan tolku menyentuh lubang tak memperdulikannya. Kudorong pantatku hingga setengah batang jalan tolku masuk kelubang anusnya yang sempit.“Aow! Sakitt.. cabutt.., Don.., aku.. sakitt.. jangan” teriaknya terus hingga seluruh batang jalan tolku amblas. Kemudian dengan perlahan tapi pasti kugerakkan pantatku maju Bu Siska mengendor. Berganti dengan desahan-desahan dan rintihan kecil. Bu Siska sudah bisa menikmati sentuhan jalan tolku dianusnya.“Jadi dicabut ngga Bu” candaku.“Jangan sayang, enak banget” katanya sambil terus lubang anusnya, semakin lama semakin cepat. Bu Siska menjerit-jerit. Kata-kata kotor keluar dari mulutnya. Aku semakin mempercepat sodokanku ketika kurasakan akan mencapai orgasme.“Buu.., akuu.. mauu.. ke.. keluarr” aku melolong panjang.“Akhh.. akuu juga sayang” Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang anusnya. Kutarik jalan tolku. Kuminta dia turun dari meja untuk menjilati jalan tolku. Bu Siska menurutinya. Dia turun dari meja dan berlutut dihadapanku. jalan tolku dikulumnya. Sisa-sisa spermaku dijilatinya sampai bersih.“Kamu hebat Don, aku puas sekali” pujinya.“Aku juga Bu” sahutku.“Baru kali ini tempeku dimasuki jalan tol yang sangat besar” katanya.“Ibu mau khan terus menikmatinya” kataku.“Tentu sayang” jawabnya sambil berdiri dan mengecup beristirahat sehabis merengkuh kenikmatan. Kenikmatan selanjutnya kudapatkan dirumahnya. Bu Siska, guruku ternyata hyperseks. Dia kuat sekali ngentot. Satu malam bisa sampai empat kali. Nih guys kali ini akan mengulas tentang Cerita Dewasa Sensasi Ngentot Dengan Ibu Guru Di Depan Kelas, yang tak kalah serunya dengan kumpulan cerita-cerita yang lain nih guys. Dan dijamin bisa buat barang-barang anda semua becek-becek gimana gitu deh. Yuk disimak dan selamat menikmati Cerita-cerita yang sudah kami rangkai berikut ini. Cerita Dewasa Sensasi Ngentot Dengan Ibu Guru Di Depan Kelas Cerita Dewasa – Bu Risma adalah guru di sekolah SD kami, dia sangat baik, dan juga pehatian kepada muridnya. Bu Risma berumur 26 tahun dan sudah memiliki anak, ia baru saja cuti melahirkan dan kini ia sudah kembali mengajar. suatu pagi aku dipanggil ke ruang guru, “Tanto, nilai kamu bagus sekali, paling bagus di kelas”. “Eh bener bu?”. “Iya bener, kamu hebat. Soal matematika yang ibu kasih. bisa kamu kerjakan dengan benar, makanya ibu panggil kamu kesini”. “Ah iya bu makasih”. “Sebentar ibu mau kasih kamu hadiah, hadiah yang spesial, sini ikut ibu ke ruang ganti”. Sesampainya diruang ganti, “Begini, karena kamu sudah dapat nilai bagus ibu kasih hadiah spesial dan jangan kasih tau siapa pun, kalo kamu kasih tau siapa siapa nilai kamu ibu ubah menjadi nol”. “Eh kok gitu bu?”. “Sudah sudah, kamu terima hadiahnya sini tiduran di paha ibu”. Karena takut nilaiku menjadi nol maka aku hanya menurut saja. Kemudian bu Risma membuka kemeja, merapikan jilbabnya lalu mengeluarkan payudaranya yang terkenal besar itu. “Eh bu? kenapa?”. “Sudah diam, ini puting susu ibu, ibu punya ade bayi di rumah, jadi sewaktu di sekolah asi ibu keluar terus, dari pada baju ibu basah, mending kamu hisap aja, istilahnya nenen, tau kan kamu To?”. “Wah gapapa nih bu?”. “Iya gapapa, cepetan, ini”, menyodorkan puting susunya ke mulutku. Umm aku mulai mengenyot payudara ibu Risma dan asi nya pun keluar. “Bu, asinya keluar banyak”. “Iya minum aja, aahh iya sedot yang kuat gapapa, aah enak juga nyusui murid sendiri, sensasinya nikmat sekali”. Aku menyusu sampai kenyang, payudara kanan dan kiri ibu Risma sudah ku sedot asinya. “Ahh makasih ya, dada ibu jadi agak renggangan dikit”. “Iya bu sama sama”. “Ingat ya jangan kasih tau siapapun!”. “Iya bu, gak kok asal bisa nenen lagi eehehe”. “Iya iya ibu ngerti kok, kamu bisa nenen lagi, ibu menyusui kamu selama nilai kamu bagus, kalo nilai kamu turun, bisa jadi ibu menyusui teman kamu yang lain”. “Eh kok gitu bu?”. “Iya makanya semangat ya”. “Iya deh bu, um bu boleh minta sesuatu gak?”. “Apa? bilang aja..”. “Punya aku keras bu, mau sesuatu..”. “Ehh? burung kamu? ibu ga bisa kasih sex ke kamu!”. “Um ya pake dada ibu gapapa deh”. Sedikit pengetahuan yang aku dapatkan ketika menonton BF, dan ingin ku coba pada ibu guruku. “Oh pake dada ibu? gimana caranya? kalo dada ibu, kamu apain aja boleh kok”. “Ah yang bener bu? begini aku masukin ke sela-sela payudara ibu, nanti aku gerak sampai keluar, kan payudara ibu besar banget”. “Ah kamu To ada-ada aja, iya-iya sini ibu bantu,”. Masuklah penisku ke sela-sela dada bu Risma dari depan, bu Risma menahan payudaranya agar menjepit penisku dengan lembut. “Aaaah bu enak banget,, lembut kenyal tapi ahhh”. “Keluarkan aja di tengah dada ibu”. “Iya bu, oohh”. spermaku keluar di dalam sela payudara bu Risma. “Ahh, nikmatnyaa”. “Yasudah kita kembali ke kelas”. Saat di dalam kelas, “Tanto silahkan maju ke depan pijati punggung ibu ya”. Teman sekalas tertawa, Sampai di dekat bu Risma berbisik, “Keluarkan burung kamu, ibu jadi mau itu sama kamu, gara-gara tadi ibu sudah basah mikirin kamu. Kamu duduk di kursi ibu, waktu ibu berdiri kamu angkat rok ibu, ibu sudah ga pake celana dalam. waktu ibu mau duduk di pangkuan kamu, kamu masukkin burung kamu ke memek ibu..”. “Ahh beneran gapapa nih bu?”. Setelah itu aku duduk di kursi bu Risma, bu Risma berdiri menghadap murid-murid. Tanganku memegang ujung rok panjang bu Risma lalu dengan perlahan mengangkatnya. Aku takjub melihat kulit betis dan paha bu Risma yang putih mulus tanpa ada bulu sedikitpun. Karena posisiku tertutup meja bu Risma aku bisa leluasa memperhatikan paha mulus bu Risma. Setelah semakin tinggi ku angkat rok bu Risma, beliau perlahan duduk, dan sesampainya terlihat memek bu Risma, aku mengeluarkan penis dari celana merahku. “Iya masukkin cepetan tangan kamu pura-pura pijet bahu ibu ya supaya teman-teman kamu ga curiga”, Dengan mudahnya kepala penisku masuk ke liang vagina bu Risma yang sudah basah, tanganku sembari memijat pundak bu Risma. Beliau merapikan jilbab yang ia pakai karena agak berantakan oleh pijatan tanganku. “Enngghh, iya ok semuanyaaa buuu…kaaaa halaman 45, baca mulai dari firda, 2 paragra..aah lalu ganti sebelahnya ya”, seluruh batang penisku sudah tenggelam di dalam liang vagina bu Risma. “Ahh bu… udah masuk semua nih”. “Ennnghh uumh iya gerakkan aja pelan-pelan, keras banget punya kamu To, panjang lagi.. nggghhhh”. Aku mulai mengeluar-masukkan penisku sambil tanganku memijat bahu dan penisku dipijat oleh vaginanya. Seperti mimpi aku bisa bersetubuh dengan guruku yang cantik dan berjilbab di depan kelas tanpa ada teman-temanku yang curiga. Setelah sekian menit penisku maju mundur di dalam vagina bu Risma. “Nikmatnya bersetubuh dengan ibu, hangat di dalam memek ibu, bentar lagi aku keluar”, bisikku. “Keluarkan di dalam, jangan kotori kelas, dorong yang kuat ke dalam vagina ibu kalau sudah mau keluar ya.. aahh…”, bisik mesra dan desah bu Risma. “Aku keluar bu!”, kudorong dan tekan penisku dalam dalam. “Croot.. crott.. Crott…”. “Uhhh, banyak sekali Ton spermamu.. emmmh..”. Setelah itu penisku keluar dari liang vaginanya, langsung aku masukkan ke celana, bu Dewi merapikan roknya. “Aaahh enak sekali pijatan Tanto”. aku pun kembali ke tempat dudukku. Bu Risma tersenyum nakal padaku. Aku jadi salah tingkah, aku harap bisa bersetubuh lagi dengan guruku yang cantik dan berjilbab ini.,,,,,,,,,,,

cerita ibu guru mesum