Dalampraktik budidaya, petani sering mencampur insektisida profenofos dengan pupuk daun dan fungisida dalam satu kali aplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki apakah aplikasi insektisida profenofos yang dicampur dengan bahan kimia lain (pupuk daun dan fungisida) lebih rendah daripada aplikasi insektisida profenos tanpa campuran Caramencampur pupuk daun, insektisida dan fungisida/ Daun Bolehkah Dicampur Insektisida? Budidaya Hortikultura & Tanaman Pangan - Sampai saat ini masih banyak yang berasumsi bahwa pupuk daun adalah pupuk untuk menyuburkan atau merangsang pertumbuhan tunas dan daun.. Yang benar pupuk daun adalah pupuk yang diaplikasikan atau cara aplikasinya melalui penyemprotan pada daun Caramencampur Produk Jimmy Hantu dengan insektisida maupun fungisida. #jimmyhantu#toxedown#tanamanjagung#zptratubiogen#jagotani#pocijoroyoroyo#petaniberdasi Kehalusan(kadar Mesh) juga menentukan cepatnya serapan air kedalam tanah. PEMUPUKAN PADI SAWAH. Secara umum rekomendasi pupuk untuk tanaman padi sebagai berikut, Urea sebesar 200 kg - 250 kg, SP36 100 kg - 150 kg dan KCl 75 kg - 100 kg. Jika menggunakan NPK dosisnya adalah 100-150 kg urea dan 300 kg NPK. Jdmart · jdglobal · jd news. Pestisida jenis insektisida, fungisida ditambah dengan pupuk cair dicampur jadi satu dalam tangki sprayer. Agar tidak terlalu kental, pupuk cair perlu dicampur dengan air. Telah terjual lebih dari 2 kali. Cara mencampur produk jimmy hantu dengan insektisida maupun fungisida. Berbentuk cream cair pekat berwarna Ibijiqj. 3 Prinsip dalam Mencampur Mix Pestisida yang Tepat – Saat ini hampir semua petani telah mengenal dan menggunakan pestisida. Penggunaan pestisida saat ini merupakan salahsatu faktor penentu keberhasilan budidaya pertanian. Oleh karena itu penggunaan pestisida yang tepat akan meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil. Namun tidak semua petani mengetahui serta memahami bagaimana itu cara kerja pestisida yang efektif. Pestisida berdasarkan formulasinya digolongkan menjadi 2 bentuk yaitu padat dan cair. Untuk formulasi pestisida padat dikelompokkan menjadi 8 jenis, yaitu Granule G, Water Granule WG, Wettable Powder WP, Soluble Powder SP, Soluble Granule SG, Soluble Dust SD, Seed Treatment ST dan Ready Mix Bait RMB. Sedangkan formulasi pestisida cair dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu Emulsible Concentrate EC, Soluble Liquid SL, Water soluble Concentrate WSC, Aquaeous Solution AS, Ultra Low Volume ULV dan Flowable in Water FW. Sedangkan berdasarkan cara kerjanya dibedakan menjadi 2 yaitu pestisida sistemik dan kontak. pestisida sistemik adalah pestisida yang bekerja setelah diserap oleh bagian tanaman, baik itu melalui akar, daun, atau batang. Sedangkan pestisida kontak bekerja di bagian luar tanaman saja dan tidak dapat diserap oleh tanaman. sumber gambar Dalam mencampur pestisida yang tepat, bentuk formulasi dan cara kerja pestisida itulah yang menjadi acuan. Terkadang muncul pertanyaan dari kalangan petani, kenapa harus repot-repot mencampur pestisida sih? Tujuan dari mencampur mixing pestisida adalah pertama, sebagai upaya pengendalian Hama Penyakit Tanaman HPT bisa efektif dan efisien. Efektif disini maksutnya adalah tepat sasaran, sedangkan efisien yaitu hemat biaya tenaga kerja, hemat waktu, sehingga mencegah perkembangbiakan dan penyebaran HPT. Kedua, menghindari resistensi hama penyakit terhadap pestisida bahan aktif tertentu. sumber gambar theborneopost 3 prinsip dalam mencampur pestisida antara lain 1. Jangan mencampur pestisida yang segolongan, misal jangan mencampur pestisida Dithane dengan Antila atau Victory, karena memiliki bahan aktif yang sama yaitu mankozeb sehingga akan boros biaya. Selain itu efektifitasnya tidak bertambah alias 1+1=1. Selain boros, mencampur pestisida segolongan beresiko terjadinya reaksi. Cukup mudah untuk menyimpulkan apakah pestisida yang dicampur saling bereaksi satu sama lain atau tidak, yaitu dengan mengamati dengan seksama apakah pencampuran terjadi secara merata dan tidak, serta apakah menghasilkan endapan atau gumpalan. Jika terjadi endapan atau gumpalan maka sebaiknya kedua pestisida tidak perlu di campur digunakan bergantian saja karena jika dilakukan penyemprotan akan menjadi tidak merata. Berikut tabel rekomendasi pencampuran pestisida berdasarkan golongannya. Keterangan dari tabel di atas Golongan Pyrethroids, bahan aktif Bifenthrin, Cyfluthrin, Cypermethrin, Deltamethrin,Esfenvalerate, tofenprox, Lambda cyhalothrin, Pyrethrins, dan lain-lain. Golongan Carbamat, bahan aktif Aldicarb, Benfuracarb, Carbaryl,Carbofuran, Carbosulfan, Fenobucarb, Methiocarb Methomyl, Oxamyl, Thiodicarb, Triazamate dan lain-lain. Golongan Organophosphat, bahan aktif Acephate, Chlorpyrifos, Dimethoate,Diazinon, Malathion, Methamidophos, Monocrotophos, Parathion-methyl, Profenofos,Terbufos dan lain-lain. Golongan Neonicotinoids, bahan aktif Acetamiprid, Dinotefuran, Imidacloprid, Thiacloprid,Thiamethoxam Golongan Spinosyn, bahan aktif Spinetoram, Spinosad Golongan Pyrazol, bahan aktif Chlorfenapyr Golongan Avermectins, bahan aktif Emamectin benzoate,abamektin, Lepimectin, Milbemectin Golongan Phenylpyrazole, bahan aktif Ethiprole, Fipronil 2. Jangan mencampur pestisida yang cara kerjanya sama, maksutnya mencampur pestisida yang cara kerja nya kontak dengan kontak, atau sistemik dengan sistemik, ini sama saja 1+1 = 1. Yang tepat adalah mencampur pestisida kontak dengan sistemik. Walau pestisida yang digunakan sasaran target sama asalkan cara kerjanya beda. Cara kerja kontak atau sistemik pestisida pada umumnya dicantumkan pada setiap kemasan. 3. Melarutkan pestisida yang paling sulit larut terlebih dahulu. Urutannya adalah mulai dari yang bentuk butiran misal G, WG, bubuk misal WP, SP, SD kemudian larutan misal EC, SL. Baca juga 13 Bahan Aktif Pestisida yang Teruji Efektif Mengatasi Kutu Kebul konten diperbaharui Daftar Pestisida Berbahan Aktif Ganda untuk Pengendalian Hama Penyakit pada Tanaman Cabai konten diperbaharui Setelah tercampur sempurna dalam satu larutan, bisa ditambahkan pupuk daun dan bahan perekat. Hal ini selain efektifitasnya tercapai tentu hemat waktu dan biaya. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba…! Related posts5 Jenis Insektisida Nabati Yang Direkomendasikan Di Amerika SerikatMengenal Insektisida Piretroid, Golongan Insektisida yang Paling Banyak Digunakan Di Seluruh DuniaBerikut Manfaat/Kegunaan Pestisida Yang Banyak Dipakai PetaniMengenal Asal Usul Abamektin Salah Satu Bahan Aktif Andalan PetaniTips dan Cara Mencegah serta Mengatasi Penyakit Trotol Bawang Merah3 Hama Penyakit Utama Pare Ini Sering Sekali Merepotkan Petani Petani kita sering sekali mencampur pestisida tanpa mereka ketahui apakah dapat berfungsi dengan baik atau ada efek sampingannya, sehingga sering sekali di temui hasil penyemprotan tidak maksimal bahkan tidak berfungsi sama sekali. Percampuran pestisida memang tidak di larang untuk di lakukan, namun jika tidak mengetahuinya maka hasil yang di dapat nihil dan nol besar. Seperti apa yang di lakukan Casmat petani asal Cilamaya Karawang, yang mencampur herbisida merk Roundup dengan herbisida merk Gramoxon. Seperti yang kita ketahui bahwa Herbisida gramoxon memiliki sifat racun kontak sedangkan Roundup memiliki racun sistemik. Jika kedua herbisida ini di campur maka hasilnya akan dominan menjadi Gramoxon. Karena ketika di aplikasikan kedua merk herbisida ini secara di campur, maka pada selang waktu 5 - 7 jam rumput akan mati terkena bahan aktif gramoxon, sedangkan bahan aktif Roundup baru akan bekerja setelah 2 - 3 hari setelah aplikasi. Jadi Roundup tidak akan bekerja karena rumput sudah mati duluan terkena gramoxon. Hal seperti inilah yang harus di hindari sehingga tidak ada lagi pencampuran pestisida yang salah, sehingga pengendalian OPT tertangani dengan benar. Selain itu menggunakan campuran pestisida yang tidak benar juga akan merugikan petani, karena harus mengeluarkan modal yang besar untuk membeli pestisida. Untuk menghindari hal tersebut sebaiknya kita baca baik-baik mekanisme pencampuran pestisida baik itu jenis insektisida, herbisida maupun fungisida. 1. Hati-hati mencampur pestisida bersifat asam dan basa Pestisida ternyata tidak selalu boleh saling dicampur. Kalau pestisida yang tidak boleh dicampur itu dipaksa dicampur juga, hasilnya tidak sehebat pestisida asli sebelum dicampur. Daya bunuh masing-masing pestisida menurun, malahan bisa hilang sama sekali. Itu karena terjadi “reaksi” antar bahan aktif dari msing-masing pestisida, sampai terbentuk senyawaan baru yang tidak beracun lagi. Sayangnya, tidak ada petunjuk khusus yang menerangkan, apakah dua pestisida bisa dicampur dalam pemakaian atau tidak. Pada tiap kemasan pestisida, paling hanya tercantum tulisan “Pestisida ini boleh dicampur dengan pestisida lain yang tidak bersifat basa”. Petunjuk itu ternyata masih mengandung tanya. Soalnya, pada tiap kemasan pestisida memang tidak pernah tercantum petunjuk, apakah pestisida itu bersifat basa atau tidak. Tapi, kalau hanya untuk mengetahui apakah suatu pestisida bersifat basa atau tidak, caranya tidaklah sulit. Kita bisa mengetesnya dengan pH meter atau kertas lakmus. Sebelum dites, pesisida yang berbentuk bubuk mesti kita larutkan dulu dalam air. Ambil 1 sendok teh bubuk pestisida, larutkan dalam 1 gelas air bersih. Pestisida yang berbentuk cair tidak perlu dilarutkan dalam air. Alat pH meter atau kertas lakmus lalu kita celupkan ke dalam larutan/ cairan pestisida. Dari jarum petunjuk pH meter, kita akan langsung tahu pH dari pestisida. Kalau jarumnya menunjuk angka di bawah 7, misalnya angka 6, 5 dan 4, berarti pestisidanya tidak basa. Sebaliknya kalau jarum itu menunjuk angka di atas 7, misalnya 8, 9 dan 10, pestisida itu bersifat basa. Kalau alat pengetesnya berupa kertas lakmus, untuk mengetahui pH pestisida, kita mesti mencocokkan warna lakmus setelah dicelup dengan “warna kunci” yang menyatakan angka pH. 2. Lihat menurut golongannnya yang tidak boleh dicampur Piretroid dengan piretroid — Hindari Piretroid dengan karbamat — Sedikit dianjurkan Karbamat dengan Karbamat — Hindari Karbamat dengan Organofosfat — Sedikit dianjurkan Karbamat dengan Nikotinoid — Sedikit dianjurkan Karbamat dengan Pirazol — Sedikit dianjurkan Organofosfat dengan organofosfat — Sedikit dianjurkan Nikotinoid dengan nikotinoid — Hindari Pirazol dengan pirazol — Hindari Contoh golongan Piretroid Salah satu anggota generasi pertama adalah Allethrin. Generasi ke dua adalah Resmethrin. Generasi ke tiga adalah Fenvalerate dan Permethrin. Generasi ke empat adalah cypermethrin, fluvalinat dan Deltamethrin dan lain-lain. Contoh golongan Karbamat Aldikarb, Metiokarb, Metomil, Propoxur, dan lain-lain. Contoh golongan Organofosfat TEPP, Malathion, Dimetoat, Dikrotofos, Mitamidofos, Asefat, Metil Parathion, Paration, Fention, Fonofos, Klorpirifos, Fention, Temephos, metidation dan lain-lain. Contoh golongan Nikotinoid Tiakloprid, Tiametoksam Insektisida Triazol.. Contoh golongan Pirazol Fenpiroksimat Akarisida, Fipronil Insektisida Fenil. 3. Sama Sifat Pencampuran pestisida tidak diperbolehkan bila sama-sama insektisida kontak atau sama-sama sistemik, sama-sama fungisida kontak atau sama-sama sistemik. Jika kita mencampur insektisida kontak dan sistemik juga boleh. Apalagi jika kita mencampur antara insektisida dengan fungisida, itu jelas boleh sekali. 4. Air Keruh Butek Hindari air yang keruh sebagai pencampur pestisida Air yang keruh akan mengurangi daya basmi pestisida tersebut. 5. Campur Pupuk Daun Sebahagian besar Pupuk Daun akan melemahkan pestisida terutama yang mengandung kadar Nitrogen tinggi. 6. Dicampur Pupuk kimia dan Organik Pestisida kimia tidak boleh dicampur dalam penggunaannya dengan pupuk organik, karena pupuk biologi itu akan menjadi tidak berfungsi. 7. Hindari penyemprotan pada saat terik dan malam hari. Apabila melakukan penyemprotan pestisida maka dilakukan pada Pukul – pagi atau – sore. Hindari penyemprotan pada saat matahari terik dan malam hari. Karena pada saat matahari terik dan malam hari mulut daun akan tertutup. semoga bermanfaat. terimakasih Tulisan ini di tulis oleh M. Nasikin di salah satu grup pertanian padi di media sosial facebook, tulisan ini kami tulis ulang karena kami anggap sangat bermanfaat, agar petani tidak salah dalam percampuran pestisida. Terimaksih. Sumber Cara Mencampur Pestisida Yang Benar

bolehkah pupuk hantu dicampur pestisida